Minggu, 19 September 2010

Petuah dari Orang Bijak…..

“Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah besabda, “Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta”

“Jika Allah menahan pemberian-Nya padamu, maka pahamilah bahwa itu adalah suatu (kemuliaan) untukmu selama kau pertahankan keislaman dan keimananmu, higga segenap apa yang dilakukan Allah kepada dirimu menjadi karunia pula kepadamu”.(Ibnu Athaillah)

“Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenarnya”. (QS. Al-Mu’minuun:115-116)

“Jangan tunggu termotivasi baru berbuat. Berbuatlah! Niscaya Anda akan termotivasi.” (Satria Hadi Lubis)

“Berbahagialah orang yang bisa menahan pandangan dan lisannya. Karena pandangan dan lisan yang tidak terjaga, selain mengotori hati juga akan lebih menjerumuskan dalam perbuatan dan perkataan. Minimal sia-sia dan maksimalnya maksiat. Kemampuan menahan lisan Insya Allah akan lebih banyak membawa keselamatan dibandingkan dengan orang-orang yang banyak bicara. Mereka banyak berpeluang tergelincir dengan kata-katanya, berlumur dosa. Minimal menjadi malu.” (Aa Gym)

“Sering terjadi pada umur yang panjang masanya, tapi sedikit manfaatnya. Ada pula umur yang pendek waktunya, tapi panjang manfaatnya.” (Ibnu Athaillah, Al Hikam)

“Kebiasaan berterimakasih dengan tulus dan sungguh-sungguh adalah ciri orang yang rendah hati, karena orang yang sombong amat berat untuk mengakui kebaikan orang lain.” (Aa Gym)

“Seorang hamba justru bisa menjadi sangat sibuk merasakan kasih sayang-Nya, saat ia menghadapi penderitaan yang berat. Dia berpikir seperti itu karena yakin bahwa itu adalah pilihan terbaik yang ditetapkan Allah kepadanya.” (Ibnul Qayyim)

“Bahwa orang bisa baik pada orang lain dalam keadaan tidak mempunyai masalah ini adalah wajar/biasa, tetapi orang yang benar-benar bisa dikatakan baik adalah apabila orang tsb mempunyai masalah terhadap orang lain, sikapnya Bijaksana”

Orang-orang yang menafkahkankan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhan-nya, Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.al-Baqarah: 274)

“Di hariku yang mana aku dapat melarikan diri dari maut? Di hari yang tidak ditakdirkan? atau, di hari yang ditakdirkan? Hari yang tidak ditakdirkan, aku tidak kuatir terhadapnya. Dan dari hari yang ditakdirkan, sikap kuatir tidaklah menyelamatkan”
(Ali bin Abi Thalib)

Kebaikan tidak ditentukan oleh perbuatan-perbuatan baik melainkan oleh kualitas kebaikan yang meraja dalam hati kita.

Qais bin Ahmad, seorang arif bijak, berkata, “Dunia itu ketika sedang menghadapimu, dia memberimukebaikan orang lain, dan apabila sedang membelakangimu, dia mencabut darimu segala kebaikanmu.”

Rasulullah saw bersabda, “Waspadalah terhadap perbuatan kezaliman karena kezaliman adalah kegelapandi hari kiamat. Jauhilah kekikiran karena kekikiran telah membinasakan orang-orang sebelum kamu, mengantarkan mereka kepada pertumpahan darah di antara mereka dan menghalalkan segala cara.”
(HR Muslim dari Jabir bin Abdullah r.a)
Tuntutlah ilmu, tetapi tidak melupakan ibadah, dan kerjakanlah ibadah, tetapi tidak melupakan ilmu (Hasan al-Bashri

Kekayaan akan menguburkan engkau jika engkau menjunjungnya di kepalamu dan melekatkannya di hatimu.

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri”. (Albert Einstein

“Rasulullah menjelaskan, tatkala ditanya oleh seorang sahabat, ‘Wahai Rasulullah, apakah itu ghibah?’ Lalu jawab Baginda, ‘Menyebut sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu di belakangnya!’ Kemudian Baginda ditanya lagi, ‘Bagaimana sekiranya apa yang disebutkan ltu benar?’ jawab Baginda, ‘Kalau sekiranya apa yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah, tetapi jika sekiranya perkara itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan (pembohongan besar)’.” (Hadis riwayat Muslim, Abu Daud dan At-Tarmizi)

“Banyak bersikap diam adalah keindahan yang menghiasi orang yang berakal dan rahasia yang menutup-nutupi orang bodoh” (Ulama)

“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berdzikir kepada Allah, sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa dzikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR. Turmudji)

“Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, dengan santai dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap menimpanya”.
(HR. Al-BUkhari)

Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu…Ikhwan and akhwat…moga hati kita dipertautkan karena-Nya

“Orang-orang yang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”. (Ernest Newman)

Tiap-tiap amalan (perbuatan) ada balasannya. Karena itu, waspadalah terhadap akibat dari perbuatan anda. (Ulama)

“Banyak bersikap diam adalah keindahan yang menghiasi orang yang berakal dan rahasia yang menutup-nutupi orang bodoh” (Ulama)

“Syekh Ibnu Taimiyah berkata, “Dengan sabar dan yakin, kepemimpinan (imamah) dalam keagamaan bisa diraih”

Bersabarlah kepada setiap orang, tetapi lebih bersabarlah kepada dirimu sendiri. Janganlah gelisah karena ketidaksempurnaanmu, dan bangunlah selalu dengan perkasa dari suatu kejatuhan.

“Niat untuk selalu tampak indah dan menarik adalah suatu kewajaran, namun Allah Maha Mengetahui apa-apa yang melintas di hati kita, apabila niat kita tergelincir ke dalam kemaksiatan dan kesia-siaan bisa jadi Allah akan memberikan jalan terbukanya bencana bagi kita, oleh karenanya bersungguh-sungguhlah berniat hanya untuk menggapai ridha Allah.” (Aa Gym)

“Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak”.(Ali bin Abi Thalib)

Rencana jahat apabila terdapat pada diri seseorang maka akan kembali akibatnya kepadanya.”Rencana jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (Faathir: 43)

“Hendaknya kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita habiskan. Bukan dari tumpukan naskah yang kita hasilkan. Bukan juga dari penatnya mulut dalam diskusi tak putus yang kita jalani. Tapi…dari amal yang keluar dari setiap desah nafas kita”.(Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah)

?Setiap amal itu ada masa semangatnya, dan pada setiap masa semangat itu ada masa futur (bosan). Barangsiapa yang ketika futur tetap berpegang kepada sunnahku, maka sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk dan barangsiapa yang ketika futur berpegang kepada selain sunnahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat.?
(HR al-Bazaar)

“Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu kebahagiaan yg lain akan terbuka. tetapi acapkali kita hanya terpaku terutama pada pintu yg tertutup sehingga kita tidak melihat pintu lain yg dibukakan untuk kita”.(Anonymous)

Setiap orang yang kita jumpai dalam hidup membawa suatu misi mengajar kita sesuatu yang baru.

Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang paling aku benci dan yang paling jauh majelisnya dari aku pada hari kiamat adalah orang yang banyak omong, yang membuat dan bicara seenaknya, serta yang menyombongkan diri (angkuh).”
(HR Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Nuaim)

“Orang-orang yang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”. (Ernest Newman)

“Kadang hati menganggap biasa untuk rasa manis, karena ia cenderung pada kenikmatan.Berbeda dengan pahit, rasa itu begitu cepat dominan buat lidah hati. Seolah tidak pernah ada rasa manis sebelum pahit, semuanya menjadi sangat pahit.”(anonymous)

Tiap-tiap amalan (perbuatan) ada balasannya. Karena itu, waspadalah terhadap akibat dari perbuatan anda. (Ulama)

Sifat mengampuni berarti mau menerima kesalahan orang lain sebagaimana Anda mengharapkan orang lain menerima kekurangan Anda.

Utsman bin Affan r.a. berkata, “Barang siapa hidupnya dalam keseimbangan dunia dan akhirat, dia disenangi Allah; barangsiapa meninggalkan perbuatan dosa, dia disenangi oleh para malaikat; dan barang siapa meninggalkan keserakahan terhadap kaum muslimin, dia dicintai mereka.”

“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila ia jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati”.(HR. Bukhari dan Muslim)

“Sering terjadi pada umur yang panjang masanya, tapi sedikit manfaatnya. Ada pula umur yang pendek waktunya, tapi panjang manfaatnya.” (Ibnu Athaillah, Al Hikam)

Hanya dengan berpikir positif tentang diri kita dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup kita, kita dapat menjadi periang dan sehat.

“Tampilkanlah dengan sesungguhnya sifat-sifat kekuranganmu, niscaya Allah menolongmu dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan kehinaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kemuliaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dalam ketidakberdayaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan daya dan kekuatan-Nya.” (Ibnu Athailah

“Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya seseorang telah datang pada hari kiamat dengan amal-amal saleh yang bila diletakkan di atas gunung maka ia akan memberatinya. Lalu bangkitlah salah satu nikmat dari nikmat-nikmat Allah, maka nikmat itu hampir saja menghabiskan semua amal saleh orang tadi, kalau saja Allah tidak mengaruniakan kepadanya rahmat-Nya.”(HR. al-Mundziry)

“Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dg cara yg sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung darimana segala perubahan dalam diri seseorang bermula. Bahkan ketika ia menggunakan kekerasan, cinta selalu mengubah efeknya, dan seketika ia berujung haru” (M. Anis Matta)

Kekayaan akan menguburkan engkau jika engkau menjunjungnya di kepalamu dan melekatkannya di hatimu.

Iri hati dan dengki merupakan dosa dan sekaligus akar yang menumbuhkan dosa-dosa lain.

“Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakilnya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tsb berkata aamin dan engkaupun mendapatkan apa yang dia dapatkan”(HR Muslim)

“Orang mukmin itu pemimpin atas dirinya. Sesungguhnya ringanlah hisab atas suatu kaum yang menghisab dirinya di dunia.Dan sesungguhnya sukarlah hisab pada hari kiamat atas suatu kaum yang mengambil persoalan ini tanpa hisab” (Hasan Al Bashri)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (al-Baqarah: 286)

Luqman al-Hakiim berkata, “Wahai anakku, barangsiapa suka berbohong, ia telah kehilangan air mukanya (malunya), dan siapa yang buruk akhlaknya akan banyak susahnya. Memindahkan batu yang besar lebih mudah daripada memberi pemahaman kepada orang yang bodoh.”

Jika engkau menaklukkan dirimu dalam hal-hal kecil, sesungguhnya engkau melatih kemauanmu untuk menjadi batu karang yang kukuh dan menjadi tuan atasmu.

“Cinta itu indah, karena ia bekerja dalam ruang kehidupan yg luas, dan inti pekerjaannya adalah memberi. Memberi apa saja yg diperlukan oleh org2 yg kita cintai utk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya” (Anis Matta)

Rencana jahat apabila terdapat pada diri seseorang maka akan kembali akibatnya kepadanya.”Rencana jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (Faathir: 43)

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang kehidupannya seperti orang-orang Badui(bukan madani), dia mengisolasi dirinya. Barangsiapa yang kehidupannya dari berburu, dia tergolong orang yang lalai.” HR Abu Dawud dan Ahmad

Segala upaya yang dibangun dengan keikhlasan dan kerja keras, tidak terluputkan dari sikap dengki dan cemoohan orang lain yang memang terjangkiti penyakit dengki, namun apabila kita yakin hanya kepada Allah, maka Allah akan senantiasa menolong hamba-hambaNya yang ikhlas berjuang.” (Aa Gym)

Apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. (asy-Syuura: 30) Apa saja bencana yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. an-Nisaa: 79)

Cara terbaik untuk menghilangkan musuh-musuhmu adalah dengan mencintai mereka.

“Amal apakah yg paling dicintai Allah?” Rasulullah berkata,”yg dikerjakan secara tetap walaupun sedikit.” Sabdanya lagi,”Lakukanlah amal perbuatan yang sanggup kamu lakukan” (HR. Bukhori)

“Akar dari kesalahan itu ada tiga. Pertama, kesombongan. Itulah yang menyebabkan iblis mengalami apa yang ia alami. Kedua, keserakahan, dan itulah yang mengeluarkan Adam dari Surga. Ketiga, kedengkian, dan itulah yang menjadikan salah satu anak Adam membunuh saudaranya. Maka barangsiapa berlindung dari keburukan tiga akar kesalahan itu, sesungguhnya ia telah melindungi dirinya dengan sebenar-benarnya. Karena kekafiran itu bersumber dari kesombongan. Karena kemaksiatan itu sumbernya keserakahan. Sedang kezhaliman itu sumbernya kedengkian.” (Ibnu Qoyyim)

Barangsiapa mengerjakan amal saleh, itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan
al-Jaatsiyah : 15

“Pergunakan lima peluang sebelum datang yang lima: Masa muda sebelum tiba masa tua, masa sehat sebelum tiba masa sakit, masa lapang sebelum tiba masa sibuk, masa kaya sebelum tiba masa miskin, dan masa hidup sebelum tiba masa mati” (Al-hadits)

Meletakkan perhatian pada kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan diri sendiri sama seperti berpegang erat pada tangkai berduri.

“Hendaklah engkau menjadi orang yang berilmu atau yang belajar atau mendengar ilmu, dan janganlah engkau menjadi orang ke empat yakni yang tidak termasuk salah seorang dari kelompok orang di atas agar engkau tidak binasa.” (Abu Darda)

Sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata qolbunya menjadi bening, jernih, bersih, dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki qolbu yang tertata, terpelihara, dan terawat dengan sebaik-baiknya. Karena selain senantiasa akan merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukkan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang dilakukan.? (AA Gym)

“Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut”(Umar bin Khattab)

?Semakin banyak yang kita benci dan kita musuhi, berarti kita telah menelantarkan waktu, tenaga, pikiran, dan kebahagiaan kita untuk memikirkan orang yang tidak kita sukai. Sungguh rugi!? (AA Gym)

Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus ikhlas, maka kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan terasa nikmat, karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang lain melainkan kenikmatan kita adalah melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah SWT.?(AA Gym)

Keuntungan hakiki adalah keuntungan yang tidak hanya menguntungkan diri pribadi, tapi juga menguntungkan sebanyak mungkin hamba-hamba Allah lainnya. Usahakanlah apa yang menjadi nikmat tidak menjadi musibah bagi orang lain.” (Aa Gym)

Mata adalah penuntun, dan hati adalah pendorong dan penuntut. Mata memiliki kenikmatan pandangan dan hati memiliki kenikmatan pencapaian. Keduanya merupakan sekutu yang mesra dalam setiap tindakan dan amal perbuatan manusia, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain.

Bersukacitalah atas keberhasilanmu sendiri, tetapi bersyukurlah kepada Alloh SWT bila seseorang yang lain lebih berhasil dari engkau.

“Minta tolonglah kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu maka janganlah mengatakan: ‘Seandainya aku mengerjakan begini maka akan menjadi begitu!’. Tetapi katakanlah: ‘itu semua adalah takdir Allah, apa yang dikehendaki-Nya dikerjakan-Nya’. Sebab kalimat ‘Seandainya…’itu akan membuka pintu buat setan”.(Al-Hadits)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar